Selasa, 4 November 2008

Jangan Sesekali Meragui Al-Quran


Dan jika kamu meragukan (Al-Quran) yang Kami Turunkan kepada hamba kami(Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar. Jika kamu tidak mampu membuatnya, dan pasti tidak akan mampu, maka takutlah kamu akan api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu yang disediakan bagi orang-orang kafir

(2:23-24)

Kebenaran Al-Quran adalah suatu perkara yang pasti bagi setiap muslim. Malah di dalam rukun Iman juga telah meletakkan Al-Quran sebagai pegangan justeru barangsiapa yang mengetepikan ayat-ayat Allah ini secara automatisnya iman serta akidah juga telah hilang dari pegangannya. Seharusnya sebagai seorang muslim jangan sesekali kita terdetik walaupun sedikit untuk mengetepikan ayat-ayat suci ini kerana sesungguhnya Al-Quran merupakan petunjuk bagi manusia dalam menjalani liku-liku kehidupan di dunia ini. Malah ayat-ayat yang terdapat di dalam Al-Quran ini tersimpan seribu makna yang seharusnya dirungkai oleh umat Islam..
Saya tertarik untuk mengambil satu kisah untuk dikongsi yang menunjukkan bahawa betapa hebatnya ayat-ayat Al-Quran ini.

Jika Anda termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal Mr.Jacques Yves Costeau, ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke perbagai dasar samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar laut untuk ditonton di seluruh dunia.

Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya, seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari tahu penyebab terpisahnya air tawar dari air masin ditengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir, jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut.

Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan seorang profesor muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu.Profesor itu teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan (surat Ar-Rahman ayat 19-20) yang sering diidentikkan dengan Terusan Suez. Ayat itu berbunyi “Marajal bahraini yaltaqiyaan, bainahumaa barzakhun laa yabghiyaan…” Ertinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing ..”

Kemudian dibacakan surat Al Furqan ayat 53 di atas. Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir; yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi. Selain itu, dalam beberapa kitab tafsir, ayat tentangbertemunya dua lautan tapi tak bercampur airnya diartikan sebagai lokasi muara sungai, di mana terjadi pertemuan antara air tawar darisungai dan air masin dari laut.
Namun tafsir itu tidak menjelaskan ayat berikutnya dari surat Ar-Rahman ayat 22 yang berbunyi “Yakhruju min huma lu’lu`u wal marjaan” artinya “Keluar dari keduanya mutiara dan marjan.” Padahal di muara sungai tidak ditemukan mutiara.

Terpesonalah Mr. Costeau mendengar ayat-ayat Al Qur’an itu, melebihi kekagumannya melihat keajaiban pemandangan yang pernah dilihatnya di lautan yang dalam. Al Qur’an inimustahil disusun oleh Muhammad yang hidup di abad ke tujuh, suatu zaman saat belum ada peralatan selam yang canggih untuk mencapai lokasiyang jauh terpencil di kedalaman samudera.
Benar-benar suatu mukjizat, berita tentang fenomena ganjil 14 abad yang silam akhirnya terbukti pada abad 20. Mr. Costeaupun berkata bahwa AlQur’an memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam. Allahu Akbar…! Mr. Costeau mendapat hidayah melalui fenomena teknologi kelautan. Maha Benar Allah yang Maha Agung.

Justeru saudara-saudari apa yan patut diragui lagi dengan Al-Quran teruskan mengamal dengan membaca serta mengkaji ayat-ayat suci ini kerana ia merupakan benteng untuk kita mempertahankan diri dari gangguan syaitan. Kisah yang saya bawakan ini adalah satu dari beribu-ribu kisah yang dimana memperlihatkan kehebatan ayat suci ini mampu memberi hidayah kepada sesiapa yang dikendakinya......

2 ulasan:

Unknown berkata...

Coba Buka http://www.makrifat-cinta.blogspot.com/ coba pelajari skemanya... itu klo py akal..cuma share aja lho... Ok..?

Anak Desa berkata...

betul tu shahir..Al-Quran sebagai petunjuk dan pembimbing umat Islam sehingga ke hari kiamat kelak..